a.
Usia 40-60 tahun. Kehidupan mereka pada umunnya sudah mapan berkeluarga dan
memiliki anak. Pada usia 40an keadaan fisik mereka sudah tidak sekuat atau
sesegar periode sebelumnya. Pada wanita sedikit demi sedikit muai kehilangan
kecantikan serta keindahan tubuh, berbagai penyakit fisik bermunculan.
b.
Ciri-ciri perilaku yang menonjol adanya usaha-usaha kontemplasi ke masa lalu
; perhatian terhadap keluarga lebih dititik beratkan pada anak-anak yang sudah
menginjak dewasa.
c.
Usia 50an wanita mengalami menopause, yaitu berhentinya kesuburan yang di
tandai denagan berhentinya menstruansi, Menopause bergejala psikomatik seperti
pusing-pusing, rasa lelah yanga amat berat, sering berkeringat diikuti bercik
merah di wajah dan leher, cepat nerves dan tidak tenang. Gejala lain yaitu bulu
di tubuh menjadi kasar, buah dada kempes, suara sedikit lebih berat, dan bulu
di genital berkurang.
d.
Laki-laki juga mengalami serupa dengan wanita, gejalanya di sebut
climacteric syndrome dan rata-rata dialami usia 60-70 tahunan. Aktivitas
kelenjar gonad sudah berkuarng demikian pula dengan seksual, khawatir akan
penampilan sebagai laki-kai, berbagai gangguan psikosomatik seperti gangguan
pencernaa, pusing-pusing dan insomnia (sulit tidur).
Ciri-ciri
yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a)
Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh
kehidupan
manusia.
b)
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan
ciri-ciri
jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c)
Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya
ini
orang
akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d)
Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan
dengan
masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
Perkembangan
Sosial Dewasa Madya
Santrock (2002)
menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan moral yang menjadi titik
perhatian pada masa dewasa madya adalah berkenaan dengan beberapa hal, yaitu:
Pernikahan dan
Cinta
Pada masa dewasa
madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas perkembangan emosinya.
Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah tangga. Stabilitas
dicapai karena perjuangn pasangan dalm memupuk cintanya selama bertahun-tahun
dengan dipengaruhi sikap toleransi antar pasangan.
Sindrom sarang
kosong
Sebuah peristiwa
penting dalam keluarga apabila anak-anak yang beranjak dewasa mulai
meninggalkan rumah menuju ke kedewasaan. Sindrom sarang kosong ini menyatakan
bahwa kepuasan pernikahan akan menurun karena anak-anak mulai meninggalkan
orangtuanya. Orangtua yang mengalami ini bilamana selama masa sebelumnya
kepuasan ada pada interaksi bersama anak-anak.
Hubungan
Persaudaraan dan persahabatan
Hubungan dengan
saudara semakin meningkat pada usia ini. Pada masa ini biasanya individu
dituntut untuk membimbing masa-masa sebelumnya. Begitupun dengan persahabatan
dengan beberapa teman, pada masa ini mengalami peningkatan. Berbagai aktivitas
sosial maupun olahraga merupakan beberapa hal yang sering dilakukan bersama.
Pengisian Waktu
Luang
Individu pada
masa dewasa madya atau tengah perlu menyiapkan diri unguk masa pensiun, baik
secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan memenuhi aktivitas-aktivitas
luang merupakan bagian yang penting untuk persiapan masa pensiun, sehingga
peralihan ke masa usia lanjut tidak begitu menekan individu yang dapat menyebabkan
cemas.
Hubungan antar
generasi
Kedekatan antar
generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak dewasa dengan
orangtuanya, terutama itu dan anak perempuan.
Perkembangan
Sosial Dewasa Akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar