Rabu, 19 September 2012

Ciri tahap perkembanagan dewasa madya


a)      Periode dewasa madya
a.       Usia 40-60 tahun. Kehidupan mereka pada umunnya sudah mapan berkeluarga dan memiliki anak. Pada usia 40an keadaan fisik mereka sudah tidak sekuat atau sesegar periode sebelumnya. Pada wanita sedikit demi sedikit muai kehilangan kecantikan serta keindahan tubuh, berbagai penyakit fisik bermunculan.
b.      Ciri-ciri perilaku yang menonjol adanya usaha-usaha kontemplasi ke masa lalu ; perhatian terhadap keluarga lebih dititik beratkan pada anak-anak yang sudah menginjak dewasa.
c.       Usia 50an wanita mengalami menopause, yaitu berhentinya kesuburan yang di tandai denagan berhentinya menstruansi, Menopause bergejala psikomatik seperti pusing-pusing, rasa lelah yanga amat berat, sering berkeringat diikuti bercik merah di wajah dan leher, cepat nerves dan tidak tenang. Gejala lain yaitu bulu di tubuh menjadi kasar, buah dada kempes, suara sedikit lebih berat, dan bulu di genital berkurang.
d.      Laki-laki juga mengalami serupa dengan wanita, gejalanya di sebut climacteric syndrome dan rata-rata dialami usia 60-70 tahunan. Aktivitas kelenjar gonad sudah berkuarng demikian pula dengan seksual, khawatir akan penampilan sebagai laki-kai, berbagai gangguan psikosomatik seperti gangguan pencernaa, pusing-pusing dan insomnia (sulit tidur).
Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a) Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan
manusia.
b) Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan
ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c) Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini
orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d) Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan
masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

Contoh gambar 

Perkembangan Sosial Dewasa Madya
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan moral yang menjadi titik perhatian pada masa dewasa madya adalah berkenaan dengan beberapa hal, yaitu:
Pernikahan dan Cinta
Pada masa dewasa madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas perkembangan emosinya. Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah tangga. Stabilitas dicapai karena perjuangn pasangan dalm memupuk cintanya selama bertahun-tahun dengan dipengaruhi sikap toleransi antar pasangan.
Sindrom sarang kosong
Sebuah peristiwa penting dalam keluarga apabila anak-anak yang beranjak dewasa mulai meninggalkan rumah menuju ke kedewasaan. Sindrom sarang kosong ini menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan menurun karena anak-anak mulai meninggalkan orangtuanya. Orangtua yang mengalami ini bilamana selama masa sebelumnya kepuasan ada pada interaksi bersama anak-anak.
Hubungan Persaudaraan dan persahabatan
Hubungan dengan saudara semakin meningkat pada usia ini. Pada masa ini biasanya individu dituntut untuk membimbing masa-masa sebelumnya. Begitupun dengan persahabatan dengan beberapa teman, pada masa ini mengalami peningkatan. Berbagai aktivitas sosial maupun olahraga merupakan beberapa hal yang sering dilakukan bersama.
Pengisian Waktu Luang
Individu pada masa dewasa madya atau tengah perlu menyiapkan diri unguk masa pensiun, baik secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan memenuhi aktivitas-aktivitas luang merupakan bagian yang penting untuk persiapan masa pensiun, sehingga peralihan ke masa usia lanjut tidak begitu menekan individu yang dapat menyebabkan cemas.
Hubungan antar generasi
Kedekatan antar generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak dewasa dengan orangtuanya, terutama itu dan anak perempuan.
Perkembangan Sosial Dewasa Akhir.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar